Caleg dari Marpoyan Damai Mengeluhkan Polusi di Pekanbaru, Bukan Jakarta Menjadi Kota Terpolusi tapi Pekanbaru

Caleg dari Marpoyan Damai Mengeluhkan Polusi di Pekanbaru


Lajurberita.com, Pekanbaru - Seorang calon legislatif (caleg) dari Marpoyan Damai, Pekanbaru, (Arif Rahman Hakim, S.Pd., M.M) mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait tingginya tingkat polusi udara di kota ini. Dalam pernyataannya, dia menyatakan bahwa Pekanbaru seharusnya diperhatikan sebagai kota terpolusi, bukan hanya Jakarta.

Pernyataan caleg ini mengemuka setelah banyak perhatian yang diberikan kepada kota seperti Jakarta dan sekitarnya, yang sering kali dianggap sebagai kota-kota paling terpolusi di Indonesia. Namun, menurut caleg tersebut, Pekanbaru juga perlu mendapatkan perhatian serupa karena tingkat polusinya yang tinggi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Lingkungan Hidup Pekanbaru, tingkat polusi udara di kota ini secara signifikan melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh Badan Pemantau Lingkungan Hidup. Partikel-partikel berbahaya seperti PM2.5 dan PM10 terus-menerus terdeteksi dalam konsentrasi yang berbahaya bagi kesehatan.

Caleg tersebut menyatakan keprihatinannya atas kondisi ini dan mendesak pemerintah pusat serta pemerintah daerah untuk meningkatkan upaya dalam mengatasi masalah polusi yang membelenggu kota ini.

"Kondisi polusi udara di Pekanbaru semakin parah setiap tahunnya. Bahkan, pada beberapa kesempatan, tingkat polusi di kota ini melebihi tingkat polusi di Jakarta. Ini sebuah masalah yang harus segera mendapatkan perhatian serius," kata caleg tersebut.

Pernyataan ini pun mendapat tanggapan dari beberapa aktivis lingkungan yang setuju bahwa Pekanbaru tidak boleh diabaikan dalam upaya penurunan tingkat polusi nasional. Mereka juga menekankan pentingnya mengidentifikasi sumber polusi dan menerapkan kebijakan yang lebih ketat untuk mengendalikannya.

Sementara itu, pemerintah daerah Pekanbaru menyatakan bahwa mereka telah berupaya keras dalam mengurangi polusi melalui berbagai program dan inisiatif lingkungan. Namun, mereka tak dapat menangani masalah ini sendiri dan membutuhkan dukungan dan kerja sama dari pemerintah pusat.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah terus mengalami masalah polusi udara yang serius, dengan perhatian utama yang ditujukan pada kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Namun, dengan pernyataan caleg tersebut, mungkin saatnya Pekanbaru mendapatkan perhatian yang sama untuk mengurangi tingkat polusi dan melindungi kesehatan penduduknya.

Salah satu penyebab utama tingginya tingkat polusi udara di Pekanbaru adalah aktivitas pembakaran lahan dan hutan. Pada musim kemarau, kebakaran hutan sering terjadi di Riau, termasuk Pekanbaru. Asap yang dihasilkan dari kebakaran tersebut menjadi faktor utama polusi udara yang tinggi di kota ini.

Selain itu, pertumbuhan industri di Pekanbaru juga masih memiliki pola pembangunan yang kurang ramah lingkungan. Beberapa pabrik dan kilang minyak yang beroperasi di kota ini memberikan emisi gas buang yang tinggi, menyumbang pada tingkat polusi udara yang meningkat.

Dampak dari tingginya tingkat polusi udara ini sangat berdampak buruk bagi kesehatan penduduk di Pekanbaru. Masyarakat di kota ini sering mengalami gangguan pernapasan, iritasi mata, dan masalah kesehatan lainnya yang disebabkan oleh udara yang tercemar. Selain itu, polusi udara juga dapat mempengaruhi ekosistem lokal dan mengganggu kehidupan flora dan fauna di sekitar kota. 

Diperlukan sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengatasi masalah polusi udara di Pekanbaru. Dengan mengadopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan dan menghindari pembakaran lahan serta hutan, diharapkan tingkat polusi udara di kota ini dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini juga penting untuk menjaga kesehatan penduduk dan kelestarian lingkungan di Pekanbaru serta mengurangi dampak negatif pada ekosistem lokal.

0 Komentar